Rabu, 11 Januari 2017

SISTEM INFORMASI INTELIJEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Intelijen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNum0K3jn90ROA7Q4G0QhH7VEJOH4neqikWlk8Kd6SmpF6pxl1rvE73UvsfSKEbzVqDWze_3wvoSN_Vy8v0BpBsKhV9g2ZSXcHF2AE5cxJKeZQLsZ_avOS4qWo0i0sns7nZF97rJ3xf70/s1600/logo.png

Ahmad Riza Darmawan (11150406)

JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2016




Kata pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Sistem Informasi Intelijen”. Tugas ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah sistem informasi manajemen
Penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
Bp. Septia Lutfi selaku dosen mata kuliah sistem informasi manajemen  yang telah memberikan arahan, petunjuk, dan bimbingan yang berharga selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan baik dari segi ilmu maupun penyampaian yang tentunya menjadikan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan.

Wassalaamu’alaikum wr.wb.




                                                                  Semarang ,26 Desember 2016

BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan.
Untuk mengumpulkan informasi, perlu diingat bahwa dalam manajemen sekuriti, intelijen merupakan salah satu unsur dalam sebuah struktur sistem, sehingga sistem adalah bukan pekerjaan individu tetapi kerjasama team. Dalam melakukan evaluasi atau kajian ulang terhadap sistem yang tengah berjalan perubahan kebijakan tergantung dari input data atau informasi aktual dari seorang intelijen.
Sehingga sistem informasi manajemen secara tidak langsung ikut berperan dalam suatu intelijen, baik dari segi apapun seperti sumber, subsistemnya, unsur pokok yang terkandung dan lain-lain.




B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan maka, rumusan masalah yang terbentuk adalah sebagai berikut,
1.)   Apa definisi Sistem Informasi Manajemen Intelijen ?
2.)   Darimana sumber-sumber Sistem Informasi Manajemen Intelijen ?
3.)   Apa sajakah unsur pokok dalam Informasi Intelijen ?
4.)   Apakah keuntungan sistem intelijen untuk perusahaan atau lembaga ?
5.)   Apa saja yang termasuk dalam subsistem sistem inormasi manajemen intelijen ?
6.)   Bagaimana contoh dari sistem informasi manajemen intelijen ?

C.   Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disusun tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut
1.)   Memaparkan definisi Sistem Informasi Manajemen Intelijen
2.)   Menjelaskan sumber dari sistem informasi manajemen intelijen
3.)   Memaparkan unsur-unsur pokok dalam informasi Intelijen
4.)   Menjelaskan keuntungan sistem intelijen bagi perusahaan atau lembaga
5.)   Memaparkan subsistem sistem informasi manajemen intelijen
6.)   Memberikan contoh dari sistem inoformasi manajemen intelijen.





BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi Sistem Informasi Manajemen Intelijen
Beragamnya persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Maka dari itu perlu pemahaman mengenai definisi sistem informasi manajemen intelijen tersebut
Intelijen adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencanakeputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intelijen merupakan pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari sumber lain.
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.

B.   Sumber – sumber Sistem Informasi Manajemen Inteijen
Untuk mendapatkan keterangan yang tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik dalam pengumpulan keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan cara terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran dan akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan, penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai kebenaran bahan keterangan yang dimiliki.
Berikut lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen,
·        Lembaga pemerintah.
Keterangan yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll
·        Asosiasi perdagangan industri
Dalam dunia perdagangan industri terkandung berjuta-juta informasi yang dapat diperoleh sehingga menjadi salah satu sumber bagi sistem informasi manajemen intelijen.

·        Perusahaan riset pasar swasta
Merupakan salah satu dari sumber untuk sistem informais manajemen karena perusahaan riset pasar swasta dapat memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan.
·        Media massa
Media massa yang dimaksud bisa berupa Kaset, disket, film, laporan-laporan dll.
·        Kajian khusus yang dilakukan organisasi
Kajian yang dimaksud seperti HMI, FPI, MMI atau nama organisasi terkait dengan hal yang diselidiki.

C.   Unsur Pokok dalam Informasi Intelijen
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.      Profil keperluan informasi dari manajer
2.      Sistem penggalian informasi manajemen
3.      Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.      Sistem analisis data
5.      Kajian khusus
6.      Sistem pelaporan
7.      Pedoman penghapusan data.



D.   Keuntungan Sistem Intelijen bagi Perusahaan atau Lembaga
Sistem Intelijen mempunyai keuntungan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yakni:
-      peran intelijen sebagai pengetahuan/bahan keterangan yaitu bahan keterangan yang sudah diolah untuk disajikan kepada pimpinan atau manajer, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi/satuan.
-      peran Intelijen sebagai kegiatan yaitu segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dibidang intelijen meliputi perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka pelaksanaan fungsi intelijen.
-      peran intelijen sebagi badan/organisasi yaitu satuan/organisasi intelijen yang disusun, dilengkapi dan dibekali secara khusus untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan intelijen dalam rangka mendukung tujuan.
-      peran intelijen bagi manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran.









E.   Subsistem Intelijen
Ù  SubsSistem Intelijen Sumber Daya Manusia
Subsistem intelejen SDM mengumpulkan data yang berhubungan  dengan SDM dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi :
            1. Pemerintah                        4. Masyarakat Global
            2. Pemasok                            5. Masyarakat Keuangan
            3. Serikat Pekerja                 6. Pesaing
           
Ù SubSistem Intelijen Pemasaran
Intelejen Pemasaran  (marketing intelligence) mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing.
Sama sekali tidak beralasan untuk melanggar hukum guna mendapatkan informasi karena informasi sangat mudah didapatkan

F.    Contoh Sistem Informasi Manajemen Intelijen
Dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat pengumpulan bahan keterangan, maka diperlukan wujud kesatuan yang mampu mengelola segala sumber daya yang ada, sehingga manifestasinya berupa sebuah organisasi yang mampu mengelola setiap unsurnya, yaitu manusia, metode dan material serta anggaran. Dengan demikian dapat diwujudkan dengan membentuk organisasi yang mampu menyelenggarakan tugas – tugas intelijen secara profesional.
Contoh:
-      POLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia)
POLRI mempunyai Badan Intelijen Keamanan (BIKPOLRI) yang mempunyai core kegiatan aspek keamanan,
-      TNI (Tentara Nasional Republik Indonesia)
TNI mempunyai Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) yang mempunyai core kegiatan aspek pertahanan.
Begitu pula dengan lembaga intelijen di departemen lain sesuai dengan aspek masing – masing.
-      Kajian Intelijen Strategis Universitas Indonesia(Post Graduate / Pasca Sarjana / S2)
Dipersiapkan untuk mencetak ahli / pakar intelijen secara strategis.




BAB III

PENUTUP
A.               Simpulan
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut,
1.      Definisi Intelijen (bahasa Inggrisintelligence) adalahinformasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencanakeputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen.
2.      Sumber sistem informasi manajemen intelijen antara lain dari Lembaga pemerintahAsosiasi perdagangan industri,Perusahaan riset pasar swasta ,Media massa,Kajian khusus yang dilakukan organisasi
3.      Unsur pokok dalam sistem intelijensi adalah Profil keperluan informasi dari manajer ,Sistem penggalian informasi manajemen ,Sistem pengkodean dan penyimpananSistem analisis data ,Kajian khusus ,Sistem pelaporan ,Pedoman penghapusan data.
4.      Keuntungan Sistem informasi intelijensi bagi perusahaan salah satunya adalah untuk untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran bagi manajer.
5.      SubSistem dalam intelijensi ada subsistem intelijensi sumber daya manusia dan subsistem intelijensi pemasaran.
6.      Contoh dari sistem informasi manajemen intelijensi antara lain Polri, TNI, Kajian Intelijen Strategis Universitas Indonesia.



B.      Saran

Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Jadi, alangkah baiknya bila persepsi masyarakat terhadap Intelijen dibenarkan dan disamakan sehingga informasi yang diperoleh sama tanpa ada kesinambungan informasi serta hasil kerja nyata bagi para intelijen untuk memberikan bukti kerja mereka dan pengolahan infromasi yang modern.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar