Kamis, 10 November 2016

INTREGASI SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANJEMEN

INTREGRASI SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Ahmad Riza Darmawan (11150406) JURUSAN AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG SEMARANG 2016   Kata pengantar Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK MENYONGSONG TEKNOLOGI INFORMASI ”. Tugas ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah sistem informasi manajemen Penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bp. Septia Lutfi selaku dosen mata kuliah sistem informasi manajemen yang telah memberikan arahan, petunjuk, dan bimbingan yang berharga selama penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan baik dari segi ilmu maupun penyampaian yang tentunya menjadikan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan. Wassalaamu’alaikum wr.wb. Semarang ,3 November 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi digunakan untuk mempresentasikan informasi untuk pengelolaan pengambilan keputusan dan menjalankan aktivitas-aktivitas yang terkait dalam suatu instansi. Berbagai pihak organisasi menggunakan teknologi informasi untuk membantu mempermudah dalam melakukan pekerjaannya. Perkembangan teknologi yang pesat mendorong suatu proses bisnis khususnya bagi organisasi atau perusahaan yang memiliki skala yang besar dalam melakukan kegiatannya. Dengan adanya kebutuhan ini, dibutuhkan suatu sistem informasi yang lebih spesifik. Sistem informasi yang lebih spesifik ini dinamakan sistem informasi terintegrasi atau disebut juga dengan Enterprise Information System (SIE). SIE mengacu kepada sebuah wadah untuk memungkinkan suatu perusahaan menerapkan dan menyusun proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi ini diperlukan untuk mempermudah integrasi dari banyaknya kebutuhan data dan informasi sebuah perusahaan yang berjumlah besar.Sistem informasi terintegrasi ini diterapkan untuk menangani munculnya kebutuhan akan suatu alat untuk menggabungkan berbagai informasi yang terdapat di bagian-bagian tertentu dari sebuah perusahaan atau organisasi. Sistem informasi dari masing-masing bagian perusahaan akan lebih mudah untuk dikelola jika dipadukan melalui SIE. Akses terhadap informasi akan lebih cepat dan mudah untuk dilakukan baik dari pihak pusat maupun pihak cabang perusahaan yang berkaitan.Kemudahan penggunaan aplikasi yang terintegrasi ini menjadi suatu simbol pengembangan sistem informasi. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari integasi sistem ? 2. Apa saja kegunaan sistem integrasi dalam sistem informasi manajemen ? 3. Bagaimana metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem integrasi ? 4. Apa contoh implementasi integrasi sistem ? 1.3. Tujuan 1. Membarikan informasi dan referensi kepada pembaca tentang sistem integrasi. 2. Mengetahui konsep dari integrasi sistem. 3. Mengetahui metode yang digunakan dalam membangaun sistem integrasi ? 4. Mengetahui contoh implementasi sistem integrasi. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Integrasi Sistem Integrasi merupakan pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh sedangkan system merupakan perangkat atau unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Defenisi lain mengenai system adalah suatu susunan teratur atau konsepsi yang saling tergantung. Menurut kamus Webster’s Unabridged, sistem merupakan elemen elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Integrasi sistem yaitu pembauran atau hubungan antara satu sistem dengan sistem yang lain yang saling berkaitan. Integrasi sistem informasi manajemen merupakan hubungan antara sistem manajemen perusahaan maupun hubungan antara sub sistem sistem informasi manajemen. 2.2. Kegunaan Sistem Integrasi dalam Sistem Informasi Manajemen Dalam perusahaan, integrasi sistem informasi sangat diperlukan karena terdapat kegunaan yang dapat membantu manajemen seperti : a. Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan. Dalam perusahaan yang terdiri dari berbagai unit tekadang antara satu unit dengan unit lainnya saling membutuhkan informasi baik mengenai harga transfer dan sebagainya. b. Terjadinya pengolahan data antar sistem informasi tiap bagian yang saling terkait, sehingga untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran informasi dengan sistem yang lain. Dalam hal ini sangat mempengaruhi kelengkapan dari pada informasi. c. Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data. 2.3. Metode yang Digunakan dalam Membangaun Sistem Integrasi 1. Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada karena effort lebih tinggi ada di proses “mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru. 2. Star Integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub-sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya. 3. Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut. Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan di layer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menangani interface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer, dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya. 2.4. Contoh Implementasi Integrasi Sistem Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya. Contoh lainnya, laporan kinerja pelaporan realisasi kinerja/keuangan yang biasanya harus disetor ke Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Bagian Keuangan tidak perlu lagi di cetak dengan demikian penghematan anggaran dapat terjadi. Namun saya mencoba untuk melihat kemungkinan sistem informasi yang dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi kerja administrasi di pemerintahan. Sistem Informasi Keuangan Berhubungan langsung dengan Aplikasi Perencanaan dan pelaporan yang memungkinkan akuntabilitas keuangan dapat terjaga. 1. Sistem Informasi Kepegawaian :  Langsung dikelola oleh sub bagian kepegawaian di masing-masing unit sesuai dengan otoritas yang dimiliki.  Struktur jabatan.  Mutasi.  Format Draft Surat yang berhubungan dengan kepegawaian seperti SK Kenaikan Pangkat, KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala, Surat Izin/Cuti dll.\  Format DUK.  Absensi 2. Sistem Informasi Persuratan  Terdapat Form Pengisian untuk membuat surat2 dinas yang dibuat secara berjenjang mulai dari bawah hingga kepada pejabat yang bertanda tangan.  Format surat Ranperda, SK, Undangan, Surat Tugas, Telaahan staf dll  Terhubung dengan SMS center yang akan mengirim pesan singkat sesuai dengan peruntukan surat yang diterbitkan ini dapat dilakukan karena terhubung dengan database pegawai di aplikasi kepegawaian. 3. Sistem Informasi Barang Daerah  Dikelola langsung oleh pengurus/penyimpan barang unit kerja masing2.  Berhubungan dengan aplikasi kepegawaian sehingga dapat diketahui siapa pemakai barang. 4. Sistem Informasi Gaji  Berhubungan langsung dengan database pegawai sehingga perhitungan gaji disesuikan dengan data pegawai yang telah ada di aplikasi kepegawaian.  Format cetak untuk ampra, daftar gaji, SPP Gaji dll. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. Integrasi sistem yaitu pembauran atau hubungan antara satu sistem dengan sistem yang lain yang saling berkaitan. Integrasi sistem informasi manajemen merupakan hubungan antara sistem manajemen perusahaan maupun hubungan antara sub sistem sistem informasi manajemen. 2. Kegunaan Sistem Integrasi dalam Sistem Informasi Manajemen • Adanya kebutuhan untuk bekerja sama antar unit dalam perusahaan • Untuk melengkapi suatu informasi dibutuhkan pertukaran informasi dengan sistem yang lain. • Dapat memungkinkan penyediaan realtime pengaksesan data. 3. Metode yang Digunakan dalam Membangaun Sistem Integrasi • Vertical Integration, merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. • Star Integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. • Horizontal Integration, atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. 4. Contoh Implementasi Integrasi Sistem pada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi. Apabila ada Sistem Informasi Pemerintahan Kabupaten yang saling terintegrasi, administrasi perencanaan tidak perlu lagi menghabiskan kertas untuk melakukan asistensi ke pihak-pihak yang berkompeten seperti Bappeda atau bagian hukum karena semua sudah mempunyai akses ke dalam sistem baik itu dari subag perencanaan di unit kerja maupun dari Bappeda/Bag. Hukum, cukup dari meja kerja masing melakukan tugasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar